Di Awal Kehilangan Frontman, Rocket Rockers Ternyata Sempat Kebingungan

Rabu, 10 Juli 2019 - 09:09 WIB
Di Awal Kehilangan Frontman, Rocket Rockers Ternyata Sempat Kebingungan
Di Awal Kehilangan Frontman, Rocket Rockers Ternyata Sempat Kebingungan
A A A
BANDUNG - Tidak sedikit sebuah band yang ditinggalkan sang vokalis langsung meredup. Namun, banyak juga yang bernasib sebaliknya, hal ini sebagaimana dialami band pop punk asal Bandung, Rocket Rockers, yang berdiri sejak 1999.

Kendati telah ditinggalkan vokalisnya, Noor Al Kautsar alias Ucay pada 2013, Rocket Rockers masih mampu menunjukkan tajinya hingga sekarang ini. Di samping Ucay, band yang telah memasuki usianya yang ke-20 itu juga ditinggalkan pemain rhytm gitar Rizki Fahdli alias Lowp sejak Mei tahun lalu.

Memang pada awalnya bukanlah perkara mudah tanpa kehadiran Ucay, namun seiring waktu band yang kini beranggotakan Aska Pratama (gitar/vokal), Bisma Aria Nugraha (bass) dan Khrisna alias Ozom (drum) tersebut berhasil melaluinya dengan baik.

(Baca juga: Semangat Kolaborasi Bikin Rocket Rockers Tetap Bertahan Hingga 20 Tahun )

Sebagaimana diakui Aska Pratama, awal ketika Ucay enggak ada, resign, sempat ada rasa takut harus ngapain, karena Ucay sebagai frontman dan memang bagus juga berinteraksi dengan penonton punya gaya sendiri.

"Jadi sempat kaku, saat kita manggung tidak ada sesi ngomong jadi biasanya 10 lagu ditambah jadi 14, ngakalinnya pada awalnya. Jadi seiring berjalan dan saya juga belajar bagaimana caranya, ya sudah akhirnya ketemu formulanya," ungkap Aska jelang penampilan Rocket Rockers di Magnumotion Slank - Mantap Melangkah Tour 2019 di Ujungberung, Bandung, akhir pekan lalu.

Dalam kesempatan yang sama, Bisma mengakui jika saat kali pertama ditinggal Ucay, urusan "dapur" Rocket Rockers sempat terpengaruh. "Ketika ditinggal Ucay, soal dapur setelah 2013, itu brand-brand besar yang bekerjasama dengan kita mundur. Di masa transisi itu kita harus adaptasi untuk masalah show, jadi setelah Ucay selesai, kok job manggung berkurang ya," tutur Bisma.

Menyiasati sepinya jadwal manggung, Rocket Rockers pun mengajak kerjasama musisi Bandung menjalankan program kolektif, yakni membuat tur sendiri. "Kita minta kolektif dari teman-teman clothing juga dan segalam macem. Personel jadi marketing untuk acara itu, akhirnya kondisi seperti itu efektif," sambungnya.

Bisma pun menegaskan bahwa sebuah band meredup setelah ditinggal sang vokalis itu karena personel yang lain enggak melakukan usaha apa pun.

"Tapi Rocket Rockers, kita membuka sharing session dan segala macem, akhirnya terbentuklah tur sendiri dan berjalan tiga tahun. Tur bareng Kiling Me Inside, bareng Last Child. Alhamdulillah, itu bisa terbukti Magnumotion brand besar akhirnya kita bekerjasama lagi," jelas Bisma.

Sementara itu, Aska menambahkan bahwa dengan kehilangan dua personel, Rocket Rockers tidak begitu sedih, malah cukup bahagia. "Karena dua lulusan Rocket Rockers sudah hijrah, susah loh... Terus kalau misalnya agak ketakutan, iya awalnya, tapi banyak dari fans yang itu bikin semangat untuk lebih bagus lagi," pungkasnya.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4834 seconds (0.1#10.140)